Senin, 27 Juli 2015

Drafting

Sejarah Corel Draw

Pada tahun 1944, Angkatan Laut Amerika mempunyai masalah dengan kanon kapal perangnya yang berpeluru besar (sebesar orang dewasa), karena belum dapat diluncurkan secara akurat. Hal ini disebabkan oleh berat peluru itu sendiri, jumlah dan kualitas amunisinya, arah angin, posisi kanon, targetnya, serta pergeseran udara dan kenyataan bahwa waktu yang diperlukan peluru untuk mengenai sasaran lebih dari 1 menit. Oleh sebab itu, untuk 1 kali peluncuran diperlukan kalkulasi yang amat rumit dan cepat, sehingga
dengan menambahkan faktor-faktor tadi ditambah prediksi posisi kapal musuh setelah kurang lebih 1 menit diharapkan peluncuran/tembakan lebih akurat.

Karena hal tersebut, setelah tahun 1945, pengembangan mesin hitung diteruskan walaupun Perang Dunia 2 telah selesai dan lahirlah mesin hitung listrik yang pertama. Sebetulnya, mesin hitung sudah ada sebelumnya, akan tetapi masih mekanik, misalnya Abacus, yang sulit digunakan. Ada juga mesin Pascal yang menggunakan perbandingan gigi untuk menghitung. Gigi_gigi mesin diputar oleh manusia, karena sifatnya yang mekanik, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan perhitungan. Oleh karena itu, dipilihnya mesin hitung listrik sampai saat ini karena sangat ideal dan kecepatan hitung yang dapat digunakan sama dengan kecepatan arus listrik.

Jadi cara kerjanya :
Arus listrik diatur sedemikian rupa, supaya problem yang di masukan dapat diolah dan keluar solusi secepat arus listrik. Yang "hilang" dari mesin hitung ini adalah gigi-gigi mekanis, dan juga komponen-komponen mekanis lainnya.Supaya jadi efektif, arus listrik tidak dapat dipaksakan untuk mewakili angka-angka, contohnya 7,5 volt = angka 7,5. Bagaimana jika angka yang dimaksud 4 juta? Apakah harus 4 juta volt? Hal tersebut akan sangat membahayakan. Maka timbul ide untuk menggunakan 0 volt dan n volt, dimana n itu bisa berapa saja ( saat ini bisa sampai 3 volt), dan oleh komputer dianggap "on" atau 1. Dengan 0 dan 1 ini, kita sudah dapat menghitung angka berapa pun dengan sistem bilangan biner, tanpa membahayakan jiwa.
Contohnya.
Dalam perkembangan, input atau output tidak hanya berupa angka,tetapi bisa berupa:

Input : Keyboard, Mouse, Scanner, Graphic Tablet.
Output : Monitor, Printer, Plotter

Oleh karena itu, alat hitung saat ini tidak hanya untuk menghitung saja, tetapi dapat digunakan untuk melakukan berbagai hal dalam kebutuhan sehari_hari, tergantung pada jenis software yang digunakan.

Visual Data

Seperti yang telah dibahas di atas, komputer hanya mengenal digital data untuk diolah, begitu juga dengan objek grafis. Adapun untuk menggambar objek grafis dengan komputer,ada 2 metode yang biasa digunakan, yaitu Metode Bitmap dan Metode Vektor. Metode- metode ini menginterpretasikan input, menghitungnya dan menampilkannya pada output grafis seperti monitor atau plotter. Adapun inputnya dapat berupa :

Input non- grafis : Keyboard, Mouse
Input grafis : Scanner, Graphics Tablet
Metode Bitmap ( Raster )

Metode ini menganggap gambar adalah sekumpulan kotak- kotak kecil ( mapping ), yang masing_masing kotak kecil tersebut mempunyai nilai warna masing_masing ( dalam satuan bit ). Keuntungan dari metode bitmap: Pembagian gambar menjadi kotak_kotak kecil ( pixel ) dapat diatur menjadi sangat banyak. Hal inilah yang disebut dengan Resolusi Tinggi. Selain itu warna yang ditampilkan oleh setiap titik pada saat ini, dapat mencapai lebih dari 16777000 kemungkinan warna.

Kerugian dari metode bitmap:
Sifat gambar raster yang Resolution Dependent, menyebabkan gambar yang low resolution, sulit untuk diubah menjadi high resolution. Sebaliknya, gambar yang high resolution mudah dan aman untuk diubah ke low resolution.

Metode Vector
Metode ini menganggap gambar adalah sekumpulan titik yang mempunyai koordinat tertentu (Koordinat Cartesian) yang saling dihubungkan dengan garis atau kurva dengan rumus tertentu. Dalam gambar vektor, garis- garis tersebut tidak nyata, melainkan hanya garis konseptual, sehingga ini berarti titik dan garis tadi, tidak mungki muncul di hasil akhir. Yang muncul adalah hasil kalkulasi dari faktor- faktor konseptual tadi.
Contohnya, 3 titik membentuk sebuah segitiga yang diisi oleh warna hijau sesuai dengan parameter yang berlaku.Akan tetapi yang disimpan sebagai file adalah 3 koordinat titik dan hubungan ke 3 titik tersebut saja.

Keuntungan dari metode vektor:
Sifatnya tidak Resolution Dependen, sehingga gambar- gambar yang bentuknya kompleks, dapat diproses dengan mudah, karena tidak melibatkan terlalu banyak pixel. Gambar tersebut hanya berupa beberapa titik yang dihubungkan dengan kurva,yang mana kurva_kurva tersebut memeiliki rumus_rumus matematis yang kompleks, yang dapat diproses oleh komputer lebih cepat. Bahkan gambar vektor dapat lebih kompleks lagi, yakni tidak hanya menggunakan koordinat Cartesian 2D ( x,y ),tetapi koordinat Cartesian 3D ( x,y,z ).

Kerugian dari metode vektor:
Kebanyakan komponen pada metode ini besifat konseptual. Jadi untuk membuat komponen nonkonseptual, seperti mengisi suatu bentuk dengan warna/warna dengan gradasi, kinerjanya tidak sempurna, karena meminjam konsep raster. Ini didukung dengan kenyataan bahwa hampir semua software gambar vektor, menampilkan gradasi warna yang sangat buruk.

Jadi dalam prakteknya, metode vector graphic biasanya digunakan untuk menggambar bentuk, khususnya dengan kompleksitas yang tinggi, seperti rencana bangunan atau mesin industri. Saat ini bahkan beberapa metode vector digunakan pula untuk membuat animasi, seperti pada Corel RAVE 10 dan 3DStudioMax, dimana yang terakhir disebut, bersifat animasi 3D/ 3 axis.

Vector Graphic

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian Visual Data, karena sifatnya yang konseptual, biasanya vector graphic digunakan untuk menggambar, khususnya gambar teknik dangan akurasi tinggi. Selain itu dapat juga digunakan untuk menggambar bentuk- bentuk yang kompleks (yang sulit dicapai oleh raster graphic), meskipun hasil yang diinginkan berupa gambar raster. Pendek kata, pada prakteknya, vector graphic biasanya sebagai batu loncatan untuk menggambar untuk kemudian diedit lagi secara raster. Sifat gambar vektor adalah tidak resolution dependent Dalam arti positif, kita tidak perlu memikirkan ukuran hasil akhir pada waktu membuat suatu obyek khususnya dari segi resolusinya. Dalam arti negatif artinya setiap kali file dibuka oleh satu mesin, maka gambar akan di- redraw untuk ditampilkan secara raster pada monitor. Ini berarti tampilan di satu mesin dapat berbeda dengan tampilan pada mesin yang lain karena adanya perbedaan spesifikasi mesin dan perbedaan softwarenya.
Contoh: Gambar yang dibuat di CorelDRAW! 10 tidak dapat dibuka oleh CorelDRAW! 9 karena adanya masalah backward compability.

Gambar vektor tidak memiliki parameter area gambar, maka obyek dapat dibuat pada hampir seluruh lingkungan interface CorelDRAW!. CorelDRAW! hanya memiliki parameter printable area, yang pada CorelDRAW! disebut Paper Area, sedangkan pada AutoCad disebut Limits. Gambar- gambar yang tidak termasuk dalam printable area tidak akan dimunculkan pada printer/plotter, tapi secara raster akan tetap muncul (tetap ditampilkan di layar). Di lain pihak, raster image memiliki parameter yang jelas (pixel horizontal/vertikal; pixel no.1 adalah pixel kiri atas (x minimum dan y maksimum secara kartesian) dan pixel terakhir adalah kanan bawah (x minimum y maksimum secara kartesian). Sebaliknya, pada vector image, koordinasi posisi dilakukan secara kartesian murni, yaitu koordinat (0,0) adalah titik paling kiri bawah dari paper area, yang biasanya lebih besar sedikit dari printable area.

Software

CorelDRAW! adalah salah satu software grafis berbasis vektor. Software lain yang sejenis antara lain: Macromedia Freehand, Adobe Ilustrator. Ada juga Autodesk AutoCad dan Kinetix 3DStudioMax yang juga berbasis vektor namun kelasnya berbeda, karena AutoCad lebih condong ke keperluan industri, dan 3DStudioMax lebih condong ke arah animasi, dan keduanya memiliki kemampuan vektor 3D.
Di antara software yang sekelas, CorelDRAW! memiliki kelebihan antara lain: kemudahan penggunaan lewat GUI yang informatif dan dukungannya ke raster image yang baik. Corel memiliki software raster editor sendiri dengan nama Corel PhotoPaint yang terintegrasi.

Sedangkan kelemahan Coreldraw terletak pada akurasinya. Misalnya; pada transformasi gambar kadang hasilnya tidak akurat. Perkembangan Coreldraw
Versi 8 memperkenalkan GUI baru yang sangat informatif dan manis.
Versi 9 merupakan penyempurnaan versi 8 yang kurang stabil terhadap OS Windows.
Versi 10 dilengkapi penyempurnakan GUI dan dukungan penuh terhadap format HTML,
PDF, dan animasi 2D. Versi 10 masih tetap tidak backward compatible, tetapi memberi
kemungkinan melakukan penyampanan file sebagai versi-versi sebelumnya.

Drafting

Perlu ditekankan sekali lagi bahwa program sejenis CorelDRAW! Biasanya digunakan untuk menggambar. Yang dapat digambar disini adalah hampir segala hal, mulai dari:
  • Bentuk dasar, seperti garis, segi empat, kurva, lingkaran, dan kapsul.
  • Bentuk sederhana, seperti logo dan huruf.
  • Bentuk kompleks, seperti tampak depan mini compo, dan tampak samping sepeda motor.
  • Bentuk teknis seperti potongan gedung, denah kota (lengkap dengan skala).
  • Text yang berupa diagram dan newsletter, hingga ke * Bentuk sangat kompleks, seperti
       komik, desain poster, dan clipart.

Coreldraw memberikan kemudahan lebih untuk menggambar teknik daripada menggambar nonteknik, sehingga waktu pengerjaannya pun relatif lebih singkat. 
Hal ini dikarenakan oleh tiga hal:
Pertama, gambar teknik biasanya lebih sederhana daripada gambar lain, misalnya tubuh manusia.
Kedua, gambar teknik umumnya tidak menggunakan banyak titik.
Ketiga, ada banyak pengulangan pada gambar teknik.

Jadi pada materi ini kebanyakan contoh kasus dan soal latihan akan lebih banyak mengacu pada gambar teknik atau juga biasa disebut drafting.
Dalam Coreldraw, drafting bisa dilakukan dengan mudah, karena prinsip cartesiusnya jelas, meskipun akurasinya tidak terlalu baik. Namun demikian, drafting lebih ditekankan dalam hal ini karena merupakan dasar dari menggambar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar